 |
| Karmilawati, hingga kini masih terbaring lemas melawan penyakit kanker yang dideritanya. |
Radarpesbar.com – Penderita kanker Nasofaring, yakni Karmilawati (38), warga Pekon Tulung Bamban, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), hingga kini masih berjuang melawan penyakit yang dideritanya itu.
Bahkan, sejak dirujuk dari Puskesmas Biha pada 26 Agustus 2019 lalu, hingga kini penderita kanker itu masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto Mangunkusumo untuk proses persiapan tindaklanjut Kemoterapi (Chemotherapy).
“Salah satunya proses pengecekan hasil laboratorium dan kondisi penderita, sehingga jika sudah fix akan dilakukan tindakan kemoterapi,” kata kepala UPT Puskesmas Biha, Rully Hanafi, S.Kep, M.M., Selasa (24/9).
Dijelaskan, warga penderita kanker yang tergolong kurang mampu itu, hingga kini masih membutuhkan bantuan uluran tangan dari para dermawan untuk meringankan proses pengobatan dan untuk meringankan beban keluarganya seperti biaya operasional keluarga saat mendampingi pasien di rumah sakit dan kebutuhan lainnya.
Sementara, untuk biaya pengobatan pasien itu selama di rumah sakit, telah menggunakan kartu BPJS Kesehatan yang ditanggung pemerintah. Diharapkan, selama menjalani perawatan hingga proses kemoterapi tidak terkendala.
“Kita berharap para dermawan dapat terbuka hatinya untuk membantu warga penderita kanker langka itu. Kami juga masih menunggu informasi dari pihak keluarga dan pihak lainnya terkait perkembangan warga itu,” jelasnya.
Sementara Peratin Tulung Bamban, Edison, mengatakan kini warganya yang menderita penyait kanker itu masih menjalani perawatan di RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta. “Selama menjalani kemoterapi, warga itu tinggal di rumah singgah asrama Unila di Jakarta,” katanya.(yayan/d1n)
Bahkan, sejak dirujuk dari Puskesmas Biha pada 26 Agustus 2019 lalu, hingga kini penderita kanker itu masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto Mangunkusumo untuk proses persiapan tindaklanjut Kemoterapi (Chemotherapy).
“Salah satunya proses pengecekan hasil laboratorium dan kondisi penderita, sehingga jika sudah fix akan dilakukan tindakan kemoterapi,” kata kepala UPT Puskesmas Biha, Rully Hanafi, S.Kep, M.M., Selasa (24/9).
Dijelaskan, warga penderita kanker yang tergolong kurang mampu itu, hingga kini masih membutuhkan bantuan uluran tangan dari para dermawan untuk meringankan proses pengobatan dan untuk meringankan beban keluarganya seperti biaya operasional keluarga saat mendampingi pasien di rumah sakit dan kebutuhan lainnya.
Sementara, untuk biaya pengobatan pasien itu selama di rumah sakit, telah menggunakan kartu BPJS Kesehatan yang ditanggung pemerintah. Diharapkan, selama menjalani perawatan hingga proses kemoterapi tidak terkendala.
“Kita berharap para dermawan dapat terbuka hatinya untuk membantu warga penderita kanker langka itu. Kami juga masih menunggu informasi dari pihak keluarga dan pihak lainnya terkait perkembangan warga itu,” jelasnya.
Sementara Peratin Tulung Bamban, Edison, mengatakan kini warganya yang menderita penyait kanker itu masih menjalani perawatan di RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta. “Selama menjalani kemoterapi, warga itu tinggal di rumah singgah asrama Unila di Jakarta,” katanya.(yayan/d1n)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar