Perahu yang digunakan oleh Labudi nelayan yang diduga hilang saat melaut ditemukan terdampar di Desa Sulauwani, Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu, Kamis (19/9/2019). |
Radarpesbar.com – Seorang nelayan atasnama Labudi alias Papua (40) warga Kelurahan Pasar Kota Krui, Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) binaan dari kelompok Lohan Mulia, diduga hilang saat melaut sejak Selasa (17/9).
Ketua kelompok nelayan Lohan Mulia, Rusmansyah, mengatakan nelayan binaan anggota kelompoknya itu hingga kini belum pulang ke perumahan nelayan di kuala stabas. Menurutnya, nelayan itu berangkat seorang diri untuk melaut sekitar pukul 03.00 Wib pada Selasa (17/9) menggunakan perahu fiber yang dilengkapi dengan mesin dan perlengkapan tangkap, seperti biasa melakukan kegiatan rutinitas setiap hari. Bahkan, nelayan itu sering tidak pulang satu sampai dua malam berada tengah laut untuk mencari ikan.
“Tapi sampai saat ini nelayan itu tidak juga pulang, sehingga hal itu menimbulkan kekhawatiran keluarganya,” katanya, Kamis (19/9).
Dijelaskan, pihaknya khawatir perahu mesin yang digunakan nelayan itu mati dan tidak berfungsi, ditambah lagi saat ini masih musim angin tenggara. Karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, pihak keluarga dalam hal ini istri Lapudi yakni Nur Nani, hari ini berupaya menghubungi nomor ponsel yang dibawa oleh Labudi .
“Nur Nani sempat menghubungi nomor ponselnya, suaminya itu namun tidak aktif,” jelasnya.
Tapi, kata dia, setelah terus menerus dihubungi, akhirnya ponsel yang dibawa oleh Labudi itu aktif, namun yang mengangkat bukan Labudi, melainkan Iin salah satu nelayan dari wilayah Desa Sulauwani. Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu, yang menemukan keberadaan perahu nelayan asal Pesbar itu terdampar di perairan Kabupaten Kaur.
“Perahu yang dipastikan milik Labudi itu ditemukan terdampar dipinggir pantai Sulauwani, tapi Labudi tidak ada di perahu,” katanya.
Sementara, kata dia, kondisi perahu masih dalam keadaan utuh berikut mesin perahu dan perlengkapan tangkap ikan dan ponselnya. Pihaknya menduga Labudi terlempar dari perahu yang ditumpanginya itu karena dihantam ombak.
“Saat ini kondisi ombak ditengah laut memang masih musim angin tenggara,” jelasnya.
Masih kata dia, pagi tadi pihaknya telah mengerahkan empat perahu nelayan untuk melakukan pencarian ditengah laut diperairan wilayah Pesisir Tengah. Selain itu juga pihaknya bersama kepolisian dan instansi terkait sore ini berangkat melakukan pengecekan perahu yang diduga milik Labudi yang terdampar di Desa Sulauwani. Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur.
“Kita juga sudah berkoordinasi dengan kelompok nelayan yang ada di Pesbar, dan nelayan diwilayah, serta pihak terkait lainnya. Kita berharap nelayan itu segera ditemukan,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Perikanan Tangkap, Bambang Supeno, A.Pi., mendampingi Kepala Dinas Perikanan Pesbar, Armen Qodar, S.P, M.M., mengatakan bahwa setelah mendapat informasi itu pihaknya juga langsung berkordinasi dengan kelompok nelayan serta BPBD dan juga Satpolairud Pesbar.
“Selain masih dilakukan pencarian nelayan yang diduga hilang itu, saat ini juga masih dilakukan pengecekan ke Desa Sulauwani. Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur,” jelasnya.
Terpisah, Kapolsek Pesisir Tengah, Kompol, Drs.Ansori BM Sidik, mendampingi Kapolres Lampung Barat, AKBP.Doni Wahyudi, S.Ik., melalui Kanitreskrim Polsek setempat, Ipda. Akmaludin, membenarkan adanya dugaan nelayan yang hilang saat melaut tersebut.
“Iya saat ini masih melakukan pencarian, berdasarkan informasi bahwa perahu nelayan itu ditemukan diwilayah Kaur Provinsi Bengkulu, dan saat ini pun masih dilakukan pengecekan bersama pihak terkait lainnya,” pungkasnya.(yayan/d1n)
Ketua kelompok nelayan Lohan Mulia, Rusmansyah, mengatakan nelayan binaan anggota kelompoknya itu hingga kini belum pulang ke perumahan nelayan di kuala stabas. Menurutnya, nelayan itu berangkat seorang diri untuk melaut sekitar pukul 03.00 Wib pada Selasa (17/9) menggunakan perahu fiber yang dilengkapi dengan mesin dan perlengkapan tangkap, seperti biasa melakukan kegiatan rutinitas setiap hari. Bahkan, nelayan itu sering tidak pulang satu sampai dua malam berada tengah laut untuk mencari ikan.
“Tapi sampai saat ini nelayan itu tidak juga pulang, sehingga hal itu menimbulkan kekhawatiran keluarganya,” katanya, Kamis (19/9).
Dijelaskan, pihaknya khawatir perahu mesin yang digunakan nelayan itu mati dan tidak berfungsi, ditambah lagi saat ini masih musim angin tenggara. Karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, pihak keluarga dalam hal ini istri Lapudi yakni Nur Nani, hari ini berupaya menghubungi nomor ponsel yang dibawa oleh Labudi .
“Nur Nani sempat menghubungi nomor ponselnya, suaminya itu namun tidak aktif,” jelasnya.
Tapi, kata dia, setelah terus menerus dihubungi, akhirnya ponsel yang dibawa oleh Labudi itu aktif, namun yang mengangkat bukan Labudi, melainkan Iin salah satu nelayan dari wilayah Desa Sulauwani. Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu, yang menemukan keberadaan perahu nelayan asal Pesbar itu terdampar di perairan Kabupaten Kaur.
“Perahu yang dipastikan milik Labudi itu ditemukan terdampar dipinggir pantai Sulauwani, tapi Labudi tidak ada di perahu,” katanya.
Sementara, kata dia, kondisi perahu masih dalam keadaan utuh berikut mesin perahu dan perlengkapan tangkap ikan dan ponselnya. Pihaknya menduga Labudi terlempar dari perahu yang ditumpanginya itu karena dihantam ombak.
“Saat ini kondisi ombak ditengah laut memang masih musim angin tenggara,” jelasnya.
Masih kata dia, pagi tadi pihaknya telah mengerahkan empat perahu nelayan untuk melakukan pencarian ditengah laut diperairan wilayah Pesisir Tengah. Selain itu juga pihaknya bersama kepolisian dan instansi terkait sore ini berangkat melakukan pengecekan perahu yang diduga milik Labudi yang terdampar di Desa Sulauwani. Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur.
“Kita juga sudah berkoordinasi dengan kelompok nelayan yang ada di Pesbar, dan nelayan diwilayah, serta pihak terkait lainnya. Kita berharap nelayan itu segera ditemukan,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Perikanan Tangkap, Bambang Supeno, A.Pi., mendampingi Kepala Dinas Perikanan Pesbar, Armen Qodar, S.P, M.M., mengatakan bahwa setelah mendapat informasi itu pihaknya juga langsung berkordinasi dengan kelompok nelayan serta BPBD dan juga Satpolairud Pesbar.
“Selain masih dilakukan pencarian nelayan yang diduga hilang itu, saat ini juga masih dilakukan pengecekan ke Desa Sulauwani. Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur,” jelasnya.
Terpisah, Kapolsek Pesisir Tengah, Kompol, Drs.Ansori BM Sidik, mendampingi Kapolres Lampung Barat, AKBP.Doni Wahyudi, S.Ik., melalui Kanitreskrim Polsek setempat, Ipda. Akmaludin, membenarkan adanya dugaan nelayan yang hilang saat melaut tersebut.
“Iya saat ini masih melakukan pencarian, berdasarkan informasi bahwa perahu nelayan itu ditemukan diwilayah Kaur Provinsi Bengkulu, dan saat ini pun masih dilakukan pengecekan bersama pihak terkait lainnya,” pungkasnya.(yayan/d1n)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar