Salah Satu Rangkaian Menyambut Hari Raya Nyepi Bagi Umat Hindu di Pesbar, di Pantai Melasti Kecamatan Pesisir Selatan. |
Radarpesbar.com – Dalam rangka menyambut hari Raya Nyepi tahun baru Caka 1941, umat Hindu di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), hingga kini masih terus melakukan berbagai persiapan, termasuk persiapan untuk kegiatan pawai ogoh-ogoh Rabu (6/3) petang.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kecamatan Pesisir Selatan, Gusti Putu Ngurah Wirawan, mengatakan sejumlah rangkaian menyambut Hari Raya Nyepi telah dilaksanakan seperti kegiatan sembahyang bersama atau pesucian diri yang dipusatkan di pinggiran Pantai seputaran Pura Melasti Pekon Marang Kecamatan Pesisir Selatan.
“Dalam pesucian diri itu diikuti oleh seluruh umat Hindu yang ada di Kabupaten Pesbar,” katanya, Selasa (5/3).
Dijelaskan, untuk persiapan pawai ogoh-ogoh akan dilaksanakan besok sore sebelum pawai terlebih dahulu digelar ritual Tawur Agung Sanga. Terdapat dua ogoh-ogoh yang akan di arak dari Pekon Sumberagung Kecamatan Ngambur menuju Pantai Melasti. Patung ogoh-ogoh yang diarak itu kemudian di bakar untuk menetralisir hal-hal negatif, karena ogoh-ogoh itu sebagai simbol negatif.
“Dalam pelaksanaan pawai ogoh-ogoh kita sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan pengamanan, kita berharap akan berjalan lancar,” katanya.(yayan/d1n)
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kecamatan Pesisir Selatan, Gusti Putu Ngurah Wirawan, mengatakan sejumlah rangkaian menyambut Hari Raya Nyepi telah dilaksanakan seperti kegiatan sembahyang bersama atau pesucian diri yang dipusatkan di pinggiran Pantai seputaran Pura Melasti Pekon Marang Kecamatan Pesisir Selatan.
“Dalam pesucian diri itu diikuti oleh seluruh umat Hindu yang ada di Kabupaten Pesbar,” katanya, Selasa (5/3).
Dijelaskan, untuk persiapan pawai ogoh-ogoh akan dilaksanakan besok sore sebelum pawai terlebih dahulu digelar ritual Tawur Agung Sanga. Terdapat dua ogoh-ogoh yang akan di arak dari Pekon Sumberagung Kecamatan Ngambur menuju Pantai Melasti. Patung ogoh-ogoh yang diarak itu kemudian di bakar untuk menetralisir hal-hal negatif, karena ogoh-ogoh itu sebagai simbol negatif.
“Dalam pelaksanaan pawai ogoh-ogoh kita sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan pengamanan, kita berharap akan berjalan lancar,” katanya.(yayan/d1n)
Selengkapnya Baca Radar Lambar-Radar Pesbar Edisi Cetak Rabu 6 Maret 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar