Lahan Warga di Pekon Pelita Jaya Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat Terancam Habis Akibat Abrasi Sungai Way Basohan. |
Radarpesbar.com – Masyarakat Pemangku Nipah, Pekon Pelita Jaya, Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat mengeluhkan abrasi akibat aliran sungai Way Basohan. Pasalnya, kondisi abrasi itu hingga kini kian parah dan terus mengancam lahan pertanian dan perkebunan warga setempat.
Peratin Pekon Pelita Jaya, Wawan Ardi Saputra, S.H., mengatakan abrasi sungai didaerah itu cukup mengkhawatirkan, bahkan jika tidak segera diatasi maka lahan warga di sekitar aliran sungai itu kian tergerus dan terancam habis.
Peratin Pekon Pelita Jaya, Wawan Ardi Saputra, S.H., mengatakan abrasi sungai didaerah itu cukup mengkhawatirkan, bahkan jika tidak segera diatasi maka lahan warga di sekitar aliran sungai itu kian tergerus dan terancam habis.
“Saat sungai tersebut banjir lahan warga dipinggir aliran sungai itu tergerus, bahkan sudah banyak tanaman perkebunan seperti kelapa dan sebagainya yang tergerus terbawa aliran sungai,” jelasnya.
Dijelaskan, hingga kini lahan warga di pemangku Nipah sekitar 2,5 kilometer disepanjang kanan dan kiri aliran sungai Way Basohan itu sudah menggerus lebih kurang 300-an meter. Karena itu kini aliran sungai Way Basohan itu bertambah lebar seperti muara. Masyarakat yang memiliki lahan disekitar Way Basohan tepatnya di Pemamgku Nipah itu sudah banyak yang mengalami kerugian lahannya habis tergerus abrasi sungai.
“Pada tahun 2016 lalu, kita juga sudah pernah mengajukan agar mendapat bantuan untuk pemasangan beronjong dari pemerintah Provinsi, sebab kondisi
aliran sungai sangat mendesak ditangani,” katanya.
“Pada tahun 2016 lalu, kita juga sudah pernah mengajukan agar mendapat bantuan untuk pemasangan beronjong dari pemerintah Provinsi, sebab kondisi
aliran sungai sangat mendesak ditangani,” katanya.
Namun, lanjutnya, hingga kini belum juga terealisasi dan tidak ada tindaklanjutnya. Masyarakat khawatir jika didaerah kembali terjadi banjir maka lahan warga akan kembali tergerus. Sehingga Pemkab setempat melalui instansi terkait diharapkan dapat mengantisipasi dan menangani aliran sungai yang mengancam lahan warga itu.
“Kita berharap bisa ditangani dan mendapat perhatian serius dari pemkab atau pemerintah provinsi dan pusat dengan dibangun beronjong atau talud penahan abrasi,” katanya.
Ditempat terpisah, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Barat, Syaifullah, S.Pi., mengaku abrasi sungai itu sebelumnya telah diajukan ke pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bukan hanya di satu titik saja melainkan di beberapa titik wilayah aliran sungai di Kabupaten Pesisir Barat turut diajukan.
“ Semuanya sudah diajukan ke pusat, saat ini kita masih menunggu tindaklanjut dari pusat,” kilahnya.(Yayan/D1N)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar